sehari bersama sang bintang dari Tumur

Mbak Tita dan Mbak Lady ternyata memang sahabat karib, merasa keduanya bukan asli Semarang maka sejak pendaftaran sebagai calon mahasiswa farming sampai kemudian belajar bersama di kampus Mentri Supeno dijalaninya bersama, tentu bukan hanya berdua tetapi bersama segerombolan teman-teman lain, maklum ternyata angkatan 79 aktif banget di organiasi bahkan cukup punya nama di Semarang. Menwa ikut, pramuka ikut, pamafa ikut, senat ikut bahkan karena nilainya selalu dipuncak maka beasiswa dari kampus juga berpihak padanya, terkecuali mbak tita katanya...tapi berkat tidak dapat beasiswa itulah mbak tita berhasil mewujudkan memecahkan rekor berpenghasilan sebanyak cita-citanya yang merupakan angka terbesar seangkatannya bahkan beberapa angkatan berikutnya, karena pasang tarif cukup bombastis... dan tercapai (itu cerita pak Harso pada saya disela-sela temu kangen...hm...mengagumkan bukan?).